PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Politeknik Caltex Riau (PCR) membangun workshop Mekanikal & Elektrikal dengan anggaran Rp8.840.000.000. Pembangunan tiang struktur pertama dilaksanakan, Selasa (6/4).
Hadir dalam kegiatan peletakan tiang struktur pertama pembangunan Mekanikal & Elektrikal Workshop Sekretaris Dewan Pembina YPCR Robinar Djajadisastra SH LLM, Direktur Politeknik Caltex Riau Dr Mohammad Yanuar Hariyawan ST MT. dan juga Direktur PT Marbun Konstruktor Indonesia Marshell Kurniawan.
“Kita targetkan pembangunan workshop ini selesai pada 13 Juli mendatang. Workshop ini sudah dibangun sejak 2 November 2020 lalu,” ujar Ketua Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR) Drs Azhar MM di sela-sela acara peletakan tiang struktur pertama pembangunan Mekanikal & Elektrikal Workshop di Politeknik Caltex Riau.
Azhar menjelaskan, biaya anggaran yang digunakan untuk pembangunan Mekanikal & Elektrikal Workshop ini mencapai Rp8.840.000.000 yang berasal dari anggaran Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR). Untuk luas bangunan mencapai 1.070 meter persegi yang terdiri dari 2 lantai.
“Nantinya di workshop ini terdapat 5 laboratorium, 2 ruang kantor dan 4 ruang kelas di mekanikal & elektrikal workshop. Selanjutnya ada juga Laboratorium Las Shield Metal Arc Welding (SMAW), Laboratorium Las Tungsten Inert Gas (TIG) dan MIG/MAG, laboratorium Motor Bakar, Laboratorium Fluida Mekanik dan juga Laboratorium Listrik,” sebutnya.
Lanjut Azhar, hingga saat ini workshop yang dibangun sudah mencapai 49 persen. “Kita optimis bisa selesai di bulan Juli mendatang. Karena kita sudah mengkaji hal tersebut. Dengan pemasangan tiang pertama yang kita lakukan hari ini, menurut target dari kontraktor pelaksana dalam 15 hari semua tiang tersambung, kuda-kuda sudah siap dan hanya tinggal menunggu atap saja,” sebutnya.
Dikatakan Azhar lagi, pembangunan Mekanikal & Elektrikal Workshop ini adalah untuk mewujudkan visi PCR yakni 10.000 mahasiswa.
“Namun sepertinya kita perlu merevisi hal tersebut. Nampaknya dengan situasi saat ini terlebih pasca Covid-19 sedikit terjadi pengurangan jadi ya kita akan revisi. Namun visi tersebut akan tetap menjadi acuan tapi untuk tahun berapaanya visi itu tercapai masih akan kita revisi. Awalnya memang tahun 2031, namun sepertinya akan kita revisi,” tutur Azhar.
Untuk kendala mencapai visi 10.000 mahasiswa ini ada beberapa. Seperti semakin banyaknya Perguruan Tinggi di Riau. “Dan tentunya PCR harus mencari celah dan terobosan supaya PCR ini ada sesuatu hal yang bisa dijual yang mungkin perguruan lain tidak bisa menjual hal tersebut,” ungkapnya.
Anggota Dewan Pembina YPCR Dr. drh. Chaidir, MM yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan Dewan Pembina mendukung program-program yang dibuat oleh Yayasan apalagi semua program biasanya disampaikan atau diekspos dalam rapat tahunan.
“Jadi rencana anggaran itu sebenarnya sudah diekspose apa yang akan kita bangun kedepan. Nah kita di pembina itu akan melihat kalau ini memang sesuatu yang sangat penting untuk pengembangan PCR kita dukung, tak ada masalah. Apalagi selama ini mulai dari berdirinya PCR hingga kini, track recordnya bagus, tak ada masalah apa-apa. Baik itu masalah keuangan ataupun pengelolaan managemen. Bagus semuanya,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Chaidir, dalam rapat tahunan yang selama ini digelar dengan Yayasan, pembahasannya sangat tajam sekali. Dan memang jika dilihat progresnya sangat bagus.
“Memang tadi ada disebutkan soal mencapai 10.000 mahasiswa sesuai dengan harapan pendiri dulu. Untuk mencapai itu, salah satu caranya adalah dengan mendirikan prodi baru sekaligus disinkronkan dengan kebutuhan lapangan,” tegas Chaidir.(hen)